Wednesday, April 20, 2011

Superman: The Movie (1978)


"Superman" (juga dikenal dengan judul "Superman: The Movie") merupakan sebuah film superhero ditahun 1978 yang berdasarkan dari karakter DC Comics dengan nama yang sama. Film ini disutradarai oleh Richard Donner dan dibintangi oleh Christopher Reeve sebagai karakter Superman, serta Gene Hackman, Margot Kidder, Marlon Brando, Glenn Ford, Phyllis Thaxter, dan lain sebagainya. Film ini menceritakan asal-usul Superman, dari mulai bayi sebagai Kal-El dari planet Krypton yang tumbuh di Smallville. Proses film ini mulai disusun pada tahun 1973 oleh Ilya Salkind. Beberapa sutradara, termasuk Guy Hamilton, dan penulis skenario (Mario Puzo, David Newman, Leslie Newman dan Robert Benton) dicalonkan untuk proyek film ini sebelum Donner didapuk untuk menjadi sutradara, dan Donner membawa Tom Mankiewicz untuk menulis ulang script film ini. Syuting dimulai pada bulan Maret 1977 dan berakhir pada bulan Oktober 1978.

Sinopsis

Di Planet Krypton, dengan bukti-bukti yang diberikan oleh ilmuwan Jor-El (Marlon Brando), Dewan Hukum memutuskan kepada tiga pengkhianat, Jenderal Zod (Terence Stamp), Ursa (Sarah Douglas) dan Non (Jack O'Halloran), untuk dihukum selamanya dalam penjara tiga dimensi diluar angkasa yang disebut Phantom Zone. Namun Jor-El lebih khawatir akan ancaman hancurnya Planet Krypton yang akan segera meledak, namun anggota Dewan ragu akan hal itu. Untuk menyelamatkan anaknya yang masih bayi, Jor-El akhirnya mengirim putra semata wayang, Kal-El untuk mendarat ke bumi, dimana matahari bumi akan membuatnya kuat. Kal-El pun dikirim dengan menggunakan roket, dan tak lama setelah peluncuran roket tersebut, Planet Krypton segera hancur.

Tiga tahun kemudian roket pesawat mendarat di dekat sebuah kota pertanian Amerika, Smallville, dimana Kal-El ditemukan oleh Jonathan (Glenn Ford) dan Martha Kent (Phyllis Thaxter) dan dibesarkan sebagai anak mereka sendiri sebagai Clark Kent. Delapan belas tahun kemudian, setelah kematian Jonathan, dalam sebuah kecelakaan tragis mengungkapkan kekuatan dan jati diri Clark Kent (Christopher Reeve) yang sebenarnya. Apalagi setelah dia mendengar panggilan psikis, menemukan sebuah kristal hijau menyala di kapal dan dia berjumpa dengan roh ayahnya di Fortress of Solitude. Di sini, Jor-El menjelaskan asal-usul Clark, mendidik dia dalam kekuasaan dan tanggung jawab, Clark pun sadar akan kewajibannya menolong manusia dan menjadi seorang Pahlawan. Sebagai penyamaran maka Clark Kent menjadi jurnalis koran Daily Planet di Metropolis. Dia bertemu dan tertarik kepada rekan kerjanya, Lois Lane (Margot Kidder).

Lois mengalami kecelakaan dalam sebuah helikopter, ketika helikopter terperangkap dalam sebuah kabel listrik dan tergantung di birai tulisan Daily Planet, dengan cara penyelamatan yang tidak masuk akal, Clark telah menggunakan kekuasaannya di depan umum untuk pertama kalinya untuk menyelamatkannya. Dan setelah itu Clark juga melakukan penyelamatan-penyelamatan dalam kejadian lainnya. Clark mendatangi Lois di rumahnya, dan mengajak dia untuk terbang di atas kota, dan memungkinkan dia untuk diwawancarai Lois untuk artikel di mana dia memberi judul "Superman". Sementara itu, kriminal jenius Lex Luthor (Gene Hackman) telah mengembangkan sebuah rencana jahat untuk membuat keberuntungan dalam bisnisnya dengan membeli dalam jumlah besar tanah gurun tandus dan kemudian melakukan tes rudal nuklir menuju benua San Andreas Fault. Rudal itu akan menenggelamkan California yang memungkinkan akan terjadinya gempa bumi dan Luthor akan menjadikan pantai baru di Amerika Serikat.

Kini tugas Superman adalah harus bisa menyelamatkan bumi dari Lex Luthor yang ingin menghancurkan Amerika dengan gempa bumi yang disebabkan peluncuran rudal nuklir buatannya tersebut.

Kirk Alyn dan Noel Neill tampil cameo sebagai ayah dan ibu dari Lois Lane. Alyn dan Neill telah memerankan Superman dan Lois Lane dari serial film Superman (1948) dan Atom Man vs. Superman (1950). Kemudian Neil melanjutkan perannya tersebut ditahun 1950-an dalam serial TV Adventures of Superman, dan juga tampil sebagai istri Lex Luthor tua dalam adegan pembukaan film Superman Returns (2006). Larry Hagman dan Rex Reed juga berperan cameo di film ini. Keduanya memiliki akting yang cemerlang, Edward Finneran dan Tim Hussey, dua remaja yang memenangkan "The Great Superman Movie Contest", muncul sebagai pemain sepak bola dari tim sepak bola Smallville. David Petrou, penulis dari pembuatan buku tentang film ini juga muncul sejenak di adegan tersebut.

Pemeran

Christopher Reeve sebagai Clark Kent / Superman
Margot Kidder
sebagai Lois Lane
Marlon Brando
sebagai Jor-El
Gene Hackman
sebagai Lex Luthor
Glenn Ford
sebagai Jonathan Kent
Phyllis Thaxter
sebagai Martha Kent
Ned Beatty
sebagai Otis
Jackie Cooper
sebagai Perry White
Jack O'Halloran
sebagai Non
Terence Stamp
sebagai Jenderal Zod
Marc McClure
sebagai Jimmy Olsen
Sarah Douglas
sebagai Ursa

Monday, April 18, 2011

The King's Speech (2010)

"The King's Speech" merupakan sebuah film drama sejarah dari Inggris ditahun 2010 yang disutradarai oleh Tom Hooper dan ditulis oleh David Seidler. Film ini berkisah tentang Raja George VI dan ahli terapi suaranya, Lionel Logue, untuk membantu mengatasi sang raja yang gagap. Film yang dibintangi oleh Colin Firth, Geoffrey Rush dan Helena Bonham Carter ini di produseri oleh Gareth Unwin bersama dengan Iain Canning dan Emile Sherman, dan dirilis terbatas di Amerika pada 26 November 2010 dan diluncurkan secara resmi di Inggris pada tanggal 7 Januari 2011.

Film ini mendapatkan 7 nominasi di Golden Globe, dan menang dalam kategori Best Actor - Drama untuk Firth. Film ini mendapatkan 14 nominasi di BAFTA, yang menang dalam tujuh kategori termasuk Film Terbaik, Aktor Terbaik untuk Firth, serta Aktor Pendukung Terbaik dan Aktris Pendukung Terbaik untuk Rush dan Helena. Film ini juga dinominasikan untuk 12 Academy Awards, dan akhirnya memenangkan empat kategori yaitu: Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Hooper, Aktor Terbaik untuk Firth, dan Skenario Asli Terbaik untuk Seidler.

Film yang di angkat dari kisah nyata ini memang tersaji dalam tampilan yang tidak membosankan. Cerita yang unik, gambar yang segar membawa para penonton dalam rasa lucu yang berubah menjadi haru. Awalnya ketika mendengar seorang pemimpin berbicara gagap memang terasa lucu, tapi setelah penterjemahan cerita membawa penonton menelusuri sebuah pilihan hidup yang menjadi sulit karena gagapnya seorang pemimpin maka keadaan menjadi haru dan sangat menyentuh hati.

Alur Cerita

Pangeran Albert, Duke of York, yang dipanggil oleh keluarganya dengan nama 'Bertie' (Colin Firth), merupakan putra kedua dari Raja George V. Dalam menyampaikan pidato pada upacara penutupan untuk Acara Kerajaan pada tahun 1925 di Stadion Wembley, dia ditemani oleh istrinya, Elizabeth (Helena Bonham Carter). Pidato gagap-nya ternyata meresahkan ribuan rakyat yang mendengarnya. Sang Pangeran sebelumnya sudah mencoba untuk mencari solusi agar dia bisa berbicara layaknya manusia normal dengan beberapa perawatan, namun gagal, dan akhirnya dia putus asa.

Sampai suatu waktu, istrinya membujuknya untuk mendatangi Lionel Logue (Geoffrey Rush), seorang ahli terapis bicara dari Australia yang tinggal London. Pada pertemuan pertama mereka, Lionel ingin pertemuan itu dilakukan di rumahnya. Dan ketika mereka bertemu, Lionel meminta agar mereka saling sapa dengan nama Kristen mereka yang sebenarnya merupakan sebuah pelanggaran terhadap etika kerajaan, dimana Lionel memberitahunya bahwa dia akan memanggilnya dengan nama panggilan yang hanya keluarganya yang boleh menggunakannya, yaitu Bertie, hingga sang pangeran pada awalnya enggan untuk menerima pengobatan tersebut. Lionel kemudian bertaruh uang satu shilling dengan Bertie, kalau dia percaya bahwa Bertie bisa membaca dengan sempurna pada saat itu, dan memberinya sebuah Hamlet untuk dibacanya sambil mendengarkan musik keras melalui headphone. Lionel kemudian merekam suara Bertie pada piringan hitam, namun Bertie yakin kalau ia tetap gagap saat membacanya. Bertie putus asa dan menyatakan kalau tidak akan ada harapan lagi atas kondisinya. Lionel kemudian memberikan rekaman kepadanya sebagai souvenir pada saat dia dan istrinya pulang.

Setelah Raja George V (Michael Gambon) yang sedang sakit melakukan siaran pada tahun 1934 dengan membuat ucapan selamat Natal kepada rakyatnya, ia menjelaskan kepada Bertie pentingnya penyiaran secara modern dalam situasi internasional yang berbahaya. Dia juga menyatakan bahwa David/Edward (Guy Pearce), si Pangeran Wales, yang juga kakak dari Bertie, akan membawa kehancuran kepada keluarga dan negaranya kalau ia menjadi raja, dan menuntut Bertie menggunakan waktunya untuk berlatih membaca pidato. Setelah upayanya tersebut sia-sia, Bertie memutar rekaman pemberian Lionel dan mendengar dirinya telah membaca tanpa terputus.

Bertie akhirnya kembali menemui Lionel, dan mereka bekerja sama untuk membuat santai otot rahang Bertie dan menguatkan lidahnya. Bertie kemudian menceritakan beberapa tekanan masa kecilnya: ayahnya yang keras telah memaksakan kehendaknya untuk pengobatan dirinya yang menyakitkan, dengan menggunakan penyangga metal untuk mengetuk lututnya, pengasuhnya yang mendukung kakaknya, sering mencubitnya untuk membuatnya menangis, dan tidak memberinya makan yang memadai. Butuh waktu 3 tahun bagi orang tuanya untuk menyadari hal itu, hingga Bertie harus menghadapi atas kematian dini saudaranya, Pangeran John pada tahun 1919. Saat pengobatan berlangsung, Lionel dan Bertie akhirnya menjadi teman yang saling mempercayai.

Pada tanggal 20 Januari 1936, Raja George V meninggal dunia, dan tahta jatuh kepada David sebagai Raja Edward VIII. Namun David masih ingin menikahi Wallis Simpson (Eve Best), seorang wanita Amerika yang telah menikah dua kali dan sedang mengisi petisi untuk perceraiannya. Pada sebuah pesta di Istana Balmoral, Bertie mengatakan bahwa Edward tidak dapat menikahi wanita yang bercerai untuk mempertahankan tahta, dimana Edward menuduh adiknya tersebut berusaha menjatuhkannya untuk merebut tahtanya, yang mengutip pelajaran dari pidato Bertie sebelumnya sebagai upaya untuk mempersiapkan dirinya sendiri dan bangkit dari masa kecilnya yang selalu Edward panggil dengan ucapan "B-B-B-Bertie".

Raja Edward VIII tetap mengabaikan saran dari dewan pemerintahan yang tetap akan menikahi Wallis Simpson, yang akhirnya dia turun dari tahta, dan Bertie menjadi Raja George VI. Raja baru menyadari bahwa ia membutuhkan bantuan dari Lionel. Raja dan Ratu pun mengunjungi rumah Lionel untuk meminta maaf. Ketika sang Raja bersikeras bahwa Lionel akan duduk di kotak Raja selama penobatannya di Gereja Westminster, Dr Cosmo Lang (Derek Jacobi), seorang Uskup Agung di Canterbury tidak percaya Lionel memiliki kualifikasi dalam hal ini, yang membuat konfrontasi antara sang Raja dan Lionel. Lionel kemudian menjelaskan kepada sang Raja bahwa ia mulai melakukan terapis bicara pada seorang prajurit yang terguncang dan tak bisa bicara dalam perang terakhir. Setelah peristiwa itu, dia mengaku banyak mendapatkan keberhasilan atas upaya pengobatannya. Ketika sang Raja masih tidak yakin tentang kemampuannya sendiri, Lionel duduk di Kursi Raja Edward yang menganggap cuma kursi yang di tahan oleh batu besar sebagai Stone of Scone. Raja marah terhadap Lionel karena tidak menghormati nya, dan mengejutkan dirinya atas kelancaran bicaranya saat ia marah, yang ternyata Lionel mencoba membuat Raja marah supaya ia sadar atas kemampuannya untuk bicara dengan lancar.

Setelah deklarasi perang dengan Jerman pada bulan September 1939, sang Raja memanggil Lionel ke Istana Buckingham untuk membantunya mempersiapkan pidatonya di radio untuk Kerajaan Inggris. Raja dan Lionel menuju sebuah studio kecil di dalam istana, Winston Churchill (Timothy Spall), Perdana Menteri Inggris yang mengatakan kepada sang Raja bahwa ia juga pernah mengalami kesulitan dalam berbicara, tetapi dia telah menemukan cara untuk menggunakan sebuah operasi yang dianggap terlalu berbahaya untuk menjadikannya aset. Saat jutaan orang mendengarkan radio mereka, Raja memberikan pidatonya seolah-olah saat itu Lionel sedang melatihnya. karena keteguhannya, metode-metode liar Lionel, dan dukungan Elizabeth, akhirnya sang Raja bisa lancar berpidato. Bahkan Bertie menjadi seorang Raja yang mampu membakar semangat rakyatnya untuk menghadapi Perang Dunia II, saat berpidato. Setelah selesai, sang Raja menuju balkon istana bersama keluarganya, di mana ribuan rakyat London telah berkumpul di jalan-jalan untuk mendengar pidato melalui pengeras suara, bersorak dan bertepuk tangan untuk Raja- nya.

Di akhir film dijelaskan bahwa, Raja George VI menjadikan Lionel Logue Komandan dari Royal Victorian Order di tahun 1944. Penghargaan tinggi ini dari Raja yang berterima kasih yang menjadikan Lionel bagian dari satu-satunya Order of Chivalry yang khusus menghadiahkan tindakan pelayanan pribadi kepada Kerajaan. Lionel bersama dengan Raja pada setiap pidato perang. Melalui siaran radionya, George VI menjadi simbol perlawanan nasional. Lionel dan Bertie tetap bersahabat selama sisa hidup mereka.

Kritik

Masyarakat awam yang mengalami kesulitan untuk berbicara saja sudah membuat yang bersangkutan sering merasa rendah diri, lalu bagaimana apabila hal tersebut dialami oleh seorang calon pewaris tahta Inggris? Itulah yang ditawarkan oleh film ini. Mengalami perjalanan panjangnya dari festival-festival kecil, film ini memenangi berbagai penghargaan, dan puncaknya adalah kemenangan film Indepenen Inggris tersukses sepanjang masa ini di ajang Academy Award yang diselenggarakan akhir Februari tahun 2011 lalu. Perjalanan filmnya sendiri tidak berbeda jauh dengan perjalanan tokoh yang menjadi inti cerita dalam film ini; Prince Albert, Duke of York / King's George VI, yang dibawakan secara brilian oleh aktor Collin Firth.

Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa dengan film ini dari sisi cerita. Fakta bahwa film ini diangkat dari kisah nyata menjadi salah satu sebab, karena publik banyak yang telah tahu apa yang akan terjadi pada karakter-karakter yang ada di akhir cerita. Tapi cerita yang tidak terlalu istimewa ini berhasil dikemas sedemikian rupa menjadi sebuah tontonan menarik nan menghibur.

Colin Firth bukanlah satu-satunya aktor yang aktingnya memukau dalam film berbujet £8 juta ini. Aktris Helena Bonham Carter yang berperan sebagai Elizabeth, Duchess of York / Queen Elizabeth, serta aktor Geoffrey Rush yang berperan sebagai sang terapis bagi sang raja; Lionel Logue, juga tampil tidak kalah bagus. Carter berhasil menampilkan sosok penuh karisma dan keangkeran dari seorang Ratu hanya melalui tutur kata yang minimalis dan mimik wajah. Sedangkan Rush berhasil menampilkan sosok Logue yang berbeda-beda tergantung dengan situasi dan kondisinya.

Tidak itu saja, chemistry antar para pemain pun sangat terasa, baik itu antara Firth dan Carter, maupun antara Firth dan Rush. Jelas terasa seberapa besar peranan Queen Elizabeth saat ia memberi semangat kepada suaminya hanya melalui sapuan telapak tangan ataupun pasang surutnya hubungan sang Raja dengan terapisnya. Firth sendiri berhasil menampilkan ekspresi kekhawatiran dari seorang raja gagap saat harus berbicara di depan umum dengan sempurna. Tidak itu saja, aktor berusia 50 tahun ini juga menampilkan kegagapan yang menjadi poin penting terlihat nyata.

Selain itu, berbagai selingan humor-humor cerdas terasa sangat membantu melewati beberapa adegan yang tidak jarang hanya berisikan percakapan yang cukup panjang. Suasana yang ada semakin terasa hidup dengan permainan sinematografi menawan dalam berbagai adegan yang ada. Sisi lain kehidupan keluarga kerajaan serta aturan-aturan ortodok mereka pun tidak luput diangkat, dan disampaikan secara singkat, padat, dan jelas.

Apabila diibaratkan makanan, maka film ini adalah sebuah makanan yang semua bumbunya pas dan penyajiannya pun menarik. Rasanya tidak berlebihan apabila pada akhirnya film yang tidak terlalu akurat dari segi sejarah ini memenangkan empat penghargaan bergengsi Oscar.

Saturday, April 16, 2011

Superman Returns (2006)


"Superman Returns" merupakan sebuah film superhero ditahun 2006 berdasarkan karakter tokoh fiksi pahlawan Superman terbitan DC Comics. Film ini disutradarai oleh Bryan Singer dan dibintangi oleh Brandon Routh sebagai Superman, serta Kate Bosworth, Kevin Spacey, James Marsden, Frank Langella, dan Parker Posey. Film ini merupakan sekuel dari film Superman (1978) dan Superman II (1980), dan mengabaikan peristiwa-peristiwa dari dua film di seri film Superman sebelumnya yaitu, Superman III (1983) dan Superman IV: Quest for Peace (1987). Film ini bercerita tentang karakter Superman yang kembali ke bumi setelah beberapa tahun menghilang. Dan dia menemukan cinta Lois Lane telah pindah dari hidupnya, dan bahwa musuh nya Lex Luthor adalah merencanakan skema yang akan menghancurkan Amerika Serikat.

Setelah melalui proses panjang dan berbelit, akhirnya proyek film ini terwujud. Pihak produser memang tidak ingin sampai film ini gagal. Segala upaya dikerahkan termasuk dengan cara 'membajak' orang-orang dibalik kesuksesan X-Men terutama sutradaranya Bryan Singer. Bukan itu saja, film ini juga didanai bujet tinggi agar hasil akhir bisa maksimal.

Sinopsis

Melanjutkan dari akhir Superman II, setelah Superman mengalahkan Jendral Zod dan dua kawannya, Superman (Brando n Routh) memutuskan untuk pergi ke tempat asalnya Planet Krypton menggunakan Crystal Space Ship. Ia pergi tidak memberitahu kepada siapa pun termasuk Lois Lane (Kate Bosworth). Perjalanan ke Planet Krypton tidaklah sebentar sebab menghabiskan waktu bertahun-tahun.

Lois yang merasa ditinggalkan memilih menikah dengan Richard White (James Marsden) yang merupakan keponakan dari bos Daily Planet, Perry White (Frank Langella), dan mempunyai seorang putra bernama Jason (Tristan Lake Leabu). Sementara Lex Luthor (Kevin Spacey) merasakan keberuntungan. Karena Superman menghilang, pengadilan tidak bisa menghadirkan saksi, akibatnya tuntutan kejahatan hukum Lex Luthor ditangguhkan.

Peluang ini dimanfaatkan Lex untuk mencari uang sebanyak mungkin melalui berbisnis. Selain itu, Lex juga datang ke markas Superman Fortress of Solitude yang lokasinya berada di kutub es. Jelas sekali Superman sedang tidak berada di 'rumah', Lex pun leluasa menyelidiki semua teknologi yang ada di dalam markas Superman.

Setelah memakan waktu cukup lama, Superman sendiri sampai ke Planet Krypton. Ia pun tidak lagi mengenakan kostum biasa biru, merah, dan kuning, melainkan warna platinum tanpa jubah sama sekali. Apa yang ditemukan Superman cukup mengejutkan sebab setelah ledakan Planet Krypton bertebaran potongan Kryptonite dimana-mana. Akhirnya Superman menyadari bahwa ia memang putra terakhir dari Planet Krypton. Setelah selesai mencari tahu asal usulnya Superman pun kembali ke bumi.

Di lain tempat, Lex sukses mencuri teknologi di Fortress of Solitude yang ia gunakan untuk percobaan yang menyebabkan pemadaman listrik di Pantai Timur dan berencana menjadi pemimpin dunia. Sedangkan dunia sendiri kini telah terbiasa tanpa Superman menghadapi peperangan, serangan teroris, atau tragedi lainnya. Saat ini juga sedang dilakukan peluncuran pesawat bernomor 777 yang disaksikan masyarakat dunia. Lois Lane beserta wartawan lainnya pun termasuk dalam rombongan orang-orang penting di dalam pesawat 777 ini.

Namun sial terjadi kegagalan teknis akibat percobaan kristal krypton yang dilakukan Lex Luthor yang menyebabkan pesawat tersebut kecelakaan. Pada saat itulah Superman muncul memberikan bantuan. Pesawat yang meluncur ke bawah ditahan dengan segala upaya termasuk dengan cara memegang sayap pesawat. Tapi ternyata sayap malah putus dan pesawat semakin jatuh ke tanah. Keadaan pun semakin kacau karena di bawah sedang ada pertandingan baseball. Penonton dan pemain baseball pun ikut kuatir karena akan ada pesawat yang datang menghancurkan mereka.

Namun sekali lagi, masih ada Superman yang seperti biasa berhasil menyelamatkan nyawa banyak orang. Superman juga sempat berjumpa dengan Lois tapi tidak berbincang secara langsung. Pastinya berhubung sedang ada peristiwa bersejarah dunia, dan Superman datang tepat waktu mencegah bencana, otomatis kehadiran Superman yang telah hilang beberapa tahun segera diliputi berbagai media. Mereka menyatakan bahwa Superman Returns!

Perry kemudian menyuruh Lois untuk mewawancarai Superman, sementara Clark menyelidiki pemadaman listrik. kapal yang ditumpangi Lois dan Jason secara tidak sengaja ditangkap oleh anak buah Luthor, dan Lois mengetahui akibat dari eksperimen yang dilakukan Luthor. Luthor mengungkapkan kepada teman-temannya skema besar tentang penggunaan salah satu kristal Krypton yang dicuri, yang telah dikombinasikan dengan Kryptonite, untuk menumbuhkan benua baru di Samudera Atlantik Utara yang akan menyebabkan permukaan air laut naik secara drastis dan akan membunuh jutaan orang.

Luthor melihat Jason tampaknya memiliki reaksi sedikit pada Kryptonite, Luthor kemudian bertanya kepada Lois siapa ayahnya sebenarnya, Lois menegaskan bahwa ayahnya adalah Richard. Eksperimen kristal yang dilakukan Luthor mulai membuat daratan baru, sementara Lois mencoba untuk melarikan diri tetapi diserang oleh anak buah Luthor, dan anak buah Luthor hancur mati oleh piano yang didorong oleh Jason, sehingga membuktikan bahwa Jason benar-benar anak dari Superman. Sementara itu, Superman berupaya untuk meminimalkan kerusakan di kota Metropolis yang disebabkan oleh pertumbuhan daratan baru. Ketika Richard tiba di laut dengan pesawat untuk menyelamatkan Lois dan Jason. Superman segera tiba untuk membantu mereka dan kemudian terbang untuk mencari Luthor.

Pemeran

Brandon Routh
sebagai Clark Kent/ Superman
Kate Bosworth
sebagai Lois Lane
Kevin Spacey
sebagai Lex Luthor
James Marsden
sebagai Richard White
Parker Posey
sebagai Kitty Kowalski
Marlon Brando
sebagai Jor-El
Tristan Lake Leabu
sebagai Jason
Frank Langella
sebagai Perry White
Sam Huntington
sebagai Jimmy Olsen
Eva Marie Saint
sebagai Martha Kent
Kal Penn
sebagai Stanford


Ada dua hal utama mengenai Superman Returns, yaitu film paling ambisius ditahun 2006 (setidaknya bagi Warner Bros.) dan film yang paling banyak disorot media untuk tahun 2006 juga. Sejak awal proses pembuatan film ini pihak DC Comics dan Warner Bros. sangat hati-hati sebab tidak ingin jagoan superhero nomer satu mereka sampai gagal. Karakter Catwoman boleh saja gagal, tapi tidak boleh untuk tokoh Batman dan Superman.

Beberapa sutradara dicalonkan untuk menjadi sutradara, mulai dari Tim Burton, McG, sampai Brett Ratner. Belum termasuk Wolfgang Petersen yang diisukan akan membuat Superman vs. Batman. Semua itu gagal dengan dua alasan, yaitu naskah yang tidak cocok atau bujet yang terlalu besar. Judul film pun berganti-ganti dari Superman Reborn, Superman Lives, dan terakhir Bryan Singer memutuskan Superman Returns.

Ketika itu masuknya nama Bryan cukup mendadak dan mengejutkan sebab ia sedang negosiasi proyek X-Men 3 yang masih alot. Tapi tampaknya ada perubahan mendasar untuk proyek film Superman ini. Munculnya perusahaan baru 'Legendary Pictures' mengubah banyak hal di peta bisnis film Hollywood. Perusahaan ini tampaknya disokong modal kuat dan sangat berambisi untuk menghasilkan film-film besar.

Memang terjadi perubahan besar-besaran di posisi produser. Film Superman I sampai III (dan Supergirl) hak cipta dipegang Alexander Salkind, lalu Superman IV diambil alih Cannon Films dengan duet Golan dan Globus. Kini Warner Bros. menyerahkan wewenang sepenuhnya kepada 'Legendary Pictures'.

Asal tahu saja, produksi film pertama 'Legendary Pictures' adalah Batman Begins yang waktu itu cukup menguntungkan dari segi finansial. Maka tidak heran perusahaan ini sukses memboyong Bryan Singer dan kru penting lainnya untuk menggarap Superman Returns. Bryan sendiri diberi keleluasaan mengembangkan kreativitasnya, mulai dari over bujet, naskah yang diubah, dan pemilihan aktor-aktrisnya. Sebagai catatan, 'Legendary Pictures' setidaknya mempunyai tiga film unggulan di tahun 2006, yaitu Superman Returns, The Ant Bully, dan Lady in the Water.

Mengikuti tradisi seri film Superman terdahulu, Bryan juga tidak mengambil cerita komik Superman manapun untuk diadaptasi menjadi film. Jadi film ini memang berdiri sendiri. Berbeda dengan cerita komik manapun atau serial televisi yang pernah ada.

Selanjutnya pemilihan artis pendukungnya mempunyai pertimbangan masing-masing. Bryan ingin wajah baru yang mirip Christopher Reeve dari aktor tak dikenal sama sekali, jadi dipilihlah Brandon Routh setelah melalui masa casting. Tapi untuk musuhnya Lex Luthor dibutuhkan aktor watak kuat, maka diajaklah Kevin Spacey. Beberapa tahun yang lalu Spacey mendapat Piala Oscar pertama kali di film murah meriah The Usual Suspect yang diarahkan Bryan Singer.

Proses syuting sendiri berada di negara Selandia Baru, berdekatan dengan lokasi pengambilan gambar film King Kong arahan Peter Jackson. Alasan syuting di Selandia Baru karena biaya yang lebih murah dan lokasi yang cocok. Bryan lebih memilih mengambilkan bujet film untuk spesial efek komputer dan membuat miniatur serta boneka kecil untuk kemudian dihancurkan. Singkatnya Superman Returns adalah film milik Bryan. Dia begitu antusias saat pertama kali diajak menggarap film ini dan sangat dominan dalam segala hal ketika proyek Superman terwujud.